Bellooo!!!
Pada tau "Nasi" kan? Di postingan saya yang lalu juga saya sudah menjelaskan sedikit tentang nasi, kalimat pernyataan, kalimat proposisi dan contohnya yang menggunakan "Nasi" tersebut. Bisa dilihat disini yak.
Pada postingan kali ini, kita akan membahas sedikit tentang proposisi bersyarat yang biasanya sering disebut Implikasi.
Sebenarnya proposisi bersyarat merupakan proposisi yang memiliki syarat baru yang diperoleh dari mengkombinasikan dua atau lebih proposisi dengan operator logika.
Misal p dan q adalah proposisi. Proposisi majemuk “jika p maka q” disebut proposisi bersyarat (implikasi) dan dilambangkan dengan p -> q
Proposisi p disebut anteseden (premis / hipotesa / kondisi) dan proposisi q disebut konsekuen (konklusi / kesimpulan).
Agar kita lebih paham apa itu proposisi bersyarat, yuk kita liat contoh yang ada dibawah ini
Jika nasi bertekstur lembut, maka bayi dapat memakannya
Premis = Nasi bertekstur lembut
Konklusi = Bayi dapat memakannya
01. Jika nasi bertekstur lembut, bayi dapat memakannya
(p -> q) jika p, q
02. Nasi bertekstur lembut mengakibatkan bayi dapat memakannya
(p -> q) p mengakibatkan q
03. Bayi dapat memakannya jika nasi bertekstur lembut
(p -> q) q jika p
04. Bayi dapat memakannya hanya jika nasi bertekstur lembut
(p -> q) q hanya jika p
05. Nasi bertekstur lembut adalah syarat cukup untuk bayi bisa memakannya
(p -> q) p syarat cukup untuk q
06. Bayi bisa memakannya adalah syarat perlu untuk nasi bertekstur lembut
(p -> q) q syarat perlu untuk p
07. Bayi bisa memakannya bilamana nasi bertekstur lembut
(p -> q) q bilamana p
08. Jika nasi tidak bertekstur lembut, maka bayi tidak dapat memakannya
(~p -> ~q) jika ~p, maka ~q
09. Nasi tidak bertekstur lembut mengakibatkan bayi tidak dapat memakannya
(~p -> ~q) ~p mengakibatkan ~q
10. Bayi tidak dapat memakannya jika nasi tidak bertekstur lembut
(~p -> ~q) ~q jika ~p
Nama : Hubertus Cahyo Argo
NIM : D 031 12 014
No comments:
Post a Comment